Baca Juga
Baca Juga
Ketika Kaum Bani Israil menghadapi kesulitan mendapatkan air, Nabi Musa kemudian berdo’a bermohon kepada ALLAH. Dan ALLAH memerintahkan Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya, sebagaimana firmanNya :
(Dan) ingatlah (ketika Musa memohon air) (untuk kaumnya) yakni ketika mereka telah kehausan di padang Tih (lalu firman Kami, "Pukulkanlah tongkatmu ke atas batu itu!") yaitu batu yang pernah membawa lari pakaiannya, bentuknya tipis persegi empat sebesar kepala manusia, batu lunak atau seperti keduanya lalu dipukulkannya (maka terpancarlah) terbelahlah batu itu lalu keluar air (daripadanya dua belas mata air) yaitu sebanyak jumlah suku Bani Israel (sesungguhnya telah mengetahui tiap-tiap suku) yakni tiap-tiap suku di antara mereka (tempat minum mereka) masing-masing hingga mereka tidak saling berebut. Lalu firman Kami kepada mereka, ("Makan dan minumlah rezeki yang diberikan Allah dan janganlah kamu berbuat keonaran di muka bumi dengan melakukan pengrusakan!") 'Mufsidiin' menjadi 'hal' yang memperkuat perbuatan pelaku '`atsiya' yang berarti berbuat keonaran.
Seketika batu yang dipukul oleh Nabi Musa, memancarkan dua belas mata air yang dapat mencukupi kebutuhan Bani Israil ketika itu.
Lokasi Batu Memancarkan Air
Berdasarkan hasil penelitian, lokasi batu yang memancarkan air ini berada di sebelah barat dari Jebel el Lawz, yang pada saat ini termasuk wilayah Saudi Arabia.
Baca Juga
loading...
Masya ALLAH, inilah “batu memancarkan air”, yang diceritakan dalam Al Qur’an ?
4/
5
Oleh
Unknown